KISAH KESEKIAN KALINYA

by Senna Simbolon Walau dengan gaun putih dan heels , aku tetap berlarian kecil di salah satu mall kota Bekasi. Sambil memasang anting yang berwarna senada, sesekali langkah dipercepat. Aku melihat jam di ponsel yang sudah menunjukkan pukul 18.30 menjelang malam. Aku sudah terlambat setengah jam, sungguh di luar kebiasaanku. Sebuah restoran bernuansa ungu mulai kelihatan jelas, aku makin bersemangat meski remang-remang ikut menaungi sekitar. Saat tepat di depan pintu, langkah kaki berhenti sejenak, tarikan napas tanda persiapan kekuatan. Mata liar mulai menyusuri setiap sudut ruangan, aku menemukan dirinya di sana. Lelaki itu menggunakan kemeja putih casual . Jantung berdegub kencang, kali ini tarikan napas terjadi tanpa diperintah. Senyum penantian mulai terlihat jelas di sana. Kuhampiri sembari menggenggam erat tali tas yang terbuat dari bulatan-bulatan besi kecil. “Silahkan duduk!” ucap lelaki berkulit sawo matang seraya mempersiapkan dudukan untukku yang masih berusaha ...