Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2021

Menulis sebagai hobi atau profesi?-PENULIS PEMULA

Gambar
            Kaidah kepenulisan dasar untuk penulis fiksi pemula-Part 4                                 Halo sobat penulis pemula!! Apa kabar? Sudah berhasil nulis apa aja kali ini? Oke sebagai sesama penulis pemula, aku akan berbagi untuk yang keempat kalinya mengenai kepenulisan.   Yang akan dibahas kali ini ialah mengenai “ tujuan menulis dan motivasi menulis” . Materi ini adalah materi yang telah aku rangkum di kelas bimbingan oleh inspo creative yang dibawakan langsung oleh coach Hardy Zhu, penulis Diary Introvert. Karena ilmu yang kudapat dari orang yang istimewa, maka aku juga akan membagikannya untuk kalian yang istimewa. A.   Siapa saja yang dapat menulis? Setiap orang bisa menulis, karena setiap orang punya cerita yang ingin ia bagikan. Hanya terkadang beberapa orang memilih untuk berbagai melalui vokal suarany...

CERPEN-BATAK TOBA-MANGOKKAL HOLI

Menuju Kesempurnaan Senna Simbolon   Tatapan lelaki paruh baya itu kosong. Tangan kanan menopang dagu yang sebenarnya tidak terlalu berat. Setiap lima menit sekali napasnya terhela. Setelah berjam-jam dengan kesibukan lamunan, ia tak kunjung mendapat solusi untuk masalahnya. Hari itu sudah pukul 10 pagi, namun bapak lima anak itu tidak kunjung beranjak ke sawah. Beban pikirannya terasa lebih berat seiring bergantinya hari. Sedari bangun ia hanya mengambil posisi untuk melamun. Aroma air liur masih menyengat karena belum dibersihkan, rambut masih acak-acakan dan perut mulai keroncongan. Meski telah mengomel berulangkali, lelaki itu tidak sadar suara beringas dari perutnya. “Ini kopi dan sarapanmu Pak Arta!” Istrinya yang tidak ingin terlibat dengan pemikirannya menaruh segelas kopi dan singkong rebus di meja kecil yang terbuat dari kayu. Suaminya sama sekali tak merespons, padahal gemuruh perut sudah mengganggu gendang telinga seisi rumah. “Pak Arta yang nggak mau laginya ka...

Puisi-Jerit yang tak terdengar 1

  Jerit yang tak terdengar 1   Titik kecewa sedang tergelak Menggelitik jatuhnya carak Membuai segala kehendak Melelapkan dunia yang beredak   Aura mimpi sedang terlelap Menunggu jawaban gelap Dari beribu harap Yang satu pun tak terjawab   Pupil mata mengarah timur Mengejar cita yang telah gugur Dan jasmani mulai tersungkur Cita yang dikejar telah terkubur   Suara putus asa menggelegar Berpesan pada bunga mekar Yang mulai habis terbakar Hingga jerit tak lagi terdengar

PUISI-Renjana tangguh

  Renjana tangguh Senna Simbolon     Semilir angin berhembus kencang Membuai batu-batu karang Di perempatan renggang Yang terbilang sedang   berdempang                                              Salah apa sang puan Menitipkan batin pada khayalan Menyimpan rasa pada lamunan Dan menunggu umpan balik sebuah harapan   Sang   lanang hanya terdiam Memberi jeda di antara karam Yang berderek pada taram Khalayak menghidupkan gelora malam   Hati sang puan terasa nyeri Menyimpan gapaian dalam mimpi Berulang kali ingin mati Tapi renjana hidup kembali

CERPEN PERSAHABATAN-Origami Pereda Perih

                                  Origami Pereda Perih Sen na Simbolon   Dunia memudar, suasana terasa lembab. Terasa begitu haru. Aku termenung membaca tatapan matamu yang basah. Tetesan air mata yang terus jatuh, entah untuk berapa kalinya. Aku tidak pernah bisa mengubah semuanya menjadi sebuah keceriaan kecil atau mengubah kelembaban menjadi kesejukan, bahkan mengubah air mata , menjadi mata air. Kau tertunduk menangis, seakan kau telah rela s ejarah akan bercerita dan memutuskan segala yang akan terjadi. Bibirmu menjadi gemetar, tak mampu lagi menjelaskan apa yang membuat tetesan air mata itu jatuh. Tuhan memang telah membuat satu kejadian untuk melengkapi kejadian lainnya d an tugas kita hanyalah sebagai pejalan yang berusaha memenuhi rute yang telah Tuhan siapkan. Tapi tiadanya titik temu kadang menghar...