PUISI-Renjana tangguh
Renjana
tangguh
Senna Simbolon
Semilir angin berhembus kencang
Membuai batu-batu karang
Di perempatan renggang
Yang terbilang sedang berdempang
Salah apa sang puan
Menitipkan batin pada khayalan
Menyimpan rasa pada lamunan
Dan menunggu umpan balik sebuah harapan
Sang lanang hanya terdiam
Memberi jeda di antara karam
Yang berderek pada taram
Khalayak menghidupkan gelora malam
Hati sang puan terasa nyeri
Menyimpan gapaian dalam mimpi
Berulang kali ingin mati
Tapi renjana hidup kembali
Komentar
Posting Komentar