RESOLUSI GAGAL MELULU? ENGGAK MALU SAMA DIRI SENDIRI?

 RESOLUSI GAGAL MELULU? ENGGAK MALU SAMA DIRI SENDIRI?

 

     Hallo Guys, sebelum masuk ke topik pembahasan kita kali ini, aku mau ngucapin selamat tahun baru buat kita semua. Semoga tetap sehat dan dalam keadaan baik-baik saja. Hal yang paling sering dan mulai kita pikirkan saat tahun telah berganti ialah resolusi atau capaian yang akan kita coba raih di sepanjang tahun yang akan kita jalani. Bisa juga disebut sebagai daftar rencana atau daftar kerja yang memiliki target keberhasilan tertentu.

   Sedikit berbagi, dulu sampai aku menginjakkan kaki di bangku SMA, kata resolusi tidak pernah hinggap dan  memaksaku berpikir keras, sampai aku berstatus mahasiswa; pertanyaan-pertanyaan tentang resolusi mulai menyita pemikiran. Awalnya aku kaget dan mulai membuat beberapa  capaian yang sebenarnya tak akan pernah kukerjakan. Dengan kata lain, aku hanya ingin punya jawaban ketika dihadang kakak senior atau teman kampus dengan pertanyaan resolusi. Ironis, tapi tak terlalu kupikirkan. Saat itu, bagiku hidup hanya soal dijalani, dikerjakan, dihadapi tanpa berniat menyusun rencana besar yang akan menyita segala tenaga.

   Semakin usia bertambah dan semakin banyak anak muda yang terlihat sangat produktif dan sangat semangat dalam mencapai keinginannya. Aku mulai iri ketika beberapa target terpenuhi dan ternyata usia mereka satu/dua tahun di atasku dan yang paling enggak habis pikir, tak banyak yag masih di bawahku. Otakku mulai menimbulkan serangkaian tanya yang mengarah pada hal-hal itu saja; kok bisa ya? Dia kok mampu ya? Aku aja belum ngapa-ngapain di usia segini? Astaga kenapa enggak ada niat ya dulu buat resolusi dengan serius?

   Capaian-capaian mereka itu sangat luar biasa, menjadi pengusaha tapi masih kuliah, mampu meraih mimpi besarnya padahal selama ini terlihat biasa saja, dan yang paling luar biasanya mampu membuka lapangan kerja serta membangun rumah untuk orang tuanya padahal status masih jadi mahasiswa. Apalah daya yang kerjaku hanya menghabiskan uang dan jadi beban orang tua sepanjang kuliah. Aku yakin, banyak dari kalian pun sama halnya denganku? Hayoo ngaku! Awal masuk kuliah, tujuan utamaku ialah tamat kuliah dan kerja. Selesai. Itu juga tidak kumasukkan daftar resolusi, tapi kuanggap sebagai kewajiban saja. Sama halnya ketika sudah siang aku harus makan, malam waktunya tidur, atau tamat SMA harus 3 tahun.

  Nah, meski sudah sedikit ketinggalan jauh dari orang-orang di luar sana, bagiku tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri. Begini awal mulanya; aku dan teman sekamarku (Yemima) sangat suka menulis dan menempel-nempel kertas di kamar. Terkadang hanya untuk meminjam pakaian, atau sekadar menitip pesan tentang kepulangan dan lain sebagainya; kami selalu menempel catatan di cermin (karena kami tahu perempuan tidak akan melewatkan cermin ketika sedang di kamar). Sewaktu itu ponsel sudah ada, tapi meninggalkan catatan rasanya lebih istimewa.




                                             Karena kamar yang baru kami tempati sedikit kosong dan tidak ada hiasan dinding, kami sepakat akan membuat gambar pohon dengan tempelan kertas origami yang akan diisi harapan-harapan dan ini pun tidak kuniatkan jadi resolusi, selain mimpi-mimpi; ya kalau tercapai syukur, kalau tidak ya mau gimana? Akhirnya pohon pun selesai. Aku mencatat kembali harapanku di dedaunan pohon ke dalam buku diary. Suatu hari aku terbangun dan langsung berhadapan dengan pohon impian kami, kupandangi satu per satu helai daun, meski aku sudah tahu isinya, tiba-tiba aku menyadari ada beberapa yang telah tergapai dan seketika semangatku muncul dan berkumpul membentuk motivasi yang luar biasa. Meski menyadari itu setelah menjadi mahasiswa akhir, kini aku sungguh mengerti pentingnya keseriusan dalam membuat resolusi.

   Aku akan berbagai pengalaman untuk bisa teman-teman terapkan ke resolusi kalian tahun ini, semoga bisa berguna dan berfungsi di kalian ya:

1.       Cobalah mengikuti perjalanan atau profil beberapa anak muda yang sudah mampu menggapai mimpi-mimpi besarnya. Buat dirimu seiri mungkin dengan mereka, tapi tetap ingat tidak ada yang mustahil kamu pun bisa mengikuti jejaknya.

2.       Mulai tulis resolusi-resolusi kecil hingga terbesar yang dengan komitmen kuat akan kamu usahakan tercapai. Buat di 2 tempat, catatan dan tempelan; karena ketika kamu akan tertidur dan terbangun, semua resolusi itu harus kamu baca dan teringat di kepalamu, hal ini berguna agar kamu tidak terlena dengan waktu, kesenangan sesaat dan rasa lelah.

3.       Buat juga cara-cara apa yang dapat kamu kerjakan untuk menunjang tercapainya mimpi-mimpimu; istilah lainnya visi dan misi. (Jangan malas membuat catatan, karena resolusi yang sekadar ucapan lebih sering jadi kegagalan)

4.       Buatlah target waktu untuk setiap daftar kerjamu, semisal; paling lama Juni 2021 aku sudah berhasil menabung uang 5 juta.

5.   Akan ada berbegai rintangan yang coba menghalangimu, mulai dari sakit, kesibukan, teman tongkrongan atau keluarga. Ingatlah untuk tetap setia atau komitmen untuk setiap tugasmu. Tetap rutin kerjakan walau karena keadaan sednag tidak maksimal. Karena kalau amu berhenti, bisa jadi besok-besok kamu akan kebiasaan menunda lagi dan tanpa terasa kita mengucapkan selamat tahun baru lagi.

6.       Beri apresiasi kepada dirimu untuk setiap capaian yang diberi; tidak harus mewah, sekadar membeli makanan kesukaanmu pun sudah termasuk apresiasi.

7.       Beri hukuman kepada dirimu jika kamu gagal atau melewatkan hasil kerjamu; misalnya menunda nongkrong dengan teman selama sebulan.

8.       Kerjakan apa yang kamu doakan, doakan apa yang kamu kerjakan!

9.       Jangan terus membawa resolusi yang sudah bertahun-tahun, bahkan puluh tahun tak pernah kamu kerjakan karena ketidak setiaan. Tahun ini selesaikan, tahun depan tulis lagi yang berbeda.

 

INGAT!! KOMITMEN DAN KEMAUAN YANG KERAS AKAN MEMBAWAMU PADA KEBERHASILAN DAN JANGAN LUPA, WAKTU KEBERHASILAN ORANG-ORANG BERBEDA. TETAP SEMANGAT, TETAP BERKARYA DAN JANGAN PUTUS ASA!!

 

Semoga berhasil, samapai jumpa tahun depan dengan keberasilan yang akan kamu ceritakan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Putih yang menyamar hitam-Chapter1

Puisi Natal Berantai judul "Indahnya Natal di Hatiku"

KehendakMu Baik-Evi Zai (Lirik lagu + motivasi rohani)