Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Putih yang menyamar Hitam-Chapter 5

Gambar
    Sebuah awal ~Kami hanya kasus yang tidak akan pernah pupus atau putus~ ***               Semenjak Sata berpacaran dengan Gladies, aku tidak pernah lagi melihat lelaki itu keluar dari balik pintu coklatnya. Setiap kali melewati jalan setapak yang pernah menjadi saksi kisah kami, hati selalu mengamuk dan berkata ingin tinggal sebentar lagi.               “ Sata pasti keluar dan akan mengantarku pulang ,” batinku beberapa kali. Namun, saat kaki sudah melangkah sangat lambat, ia tak kunjung kudapat. Sata membuatku terbiasa dengan hadirnya yang tak terduga, lalu kini meninggalkanku dengan adaptasi baru yang harus kulakukan sekuat tenaga.               Malam telah datang untuk melakukan tugasnya, tapi suasana penat dari kemarau panjang masih memberi kesan tak tertahankan. Debu k...

Putih yang menyamar Hitam-Chapter 4

Gambar
Tatapan terakhir   ~ Semenjak ada kamu , aku lupa caranya berjalan tanpa tersipu malu. Aku lupa caranya bermimpi saat sedang tertidur , karena s aat terbangun sekalipun bayangmu sering menyelina p ke alam bawah sadarku ~ *** Acara perpisahan adalah hari di mana semua insan akan tertawa dari pagi hingga petang. Baik laki-laki atau perempuan akan merias diri hingga jadi sosok yang berbeda; terutama murid yang telah menyelesaikan masa putih abu-abunya. Mereka akan sibuk membusungkan dada serta menunjukkan rasa bangga. Para adik kelas juga akan sibuk mempersembahkan pertunjukan yang berkesan untuk dikenang. Setelah acara selesai, ratusan tangan akan mulai sibuk merangkul, membenamkan wajah, mengeluarkan isak hingga membuat lusuh menyeruak. Semuanya telah selesai. Aku tidak berhak lagi memiliki waktu dengan orang-orang ini. Puing yang tersisa telah kupakai sepenuhnya. Setiap orang memancarkan cer ia, tidak ada yang terlihat sedih. Hanya ada tangis haru dan bahagia. K...

Putih Yang Menyamar Hitam-Chapter 3

Gambar
P uing yang tersisa   ~Semua tergantung kesepakatan ke dua belah pihak. Kalau ke duanya saling nyaman dengan tidak saling sapa , lalu di mana letak salah nya? ~ *** “Kirim kan Nesta uang bulanan . Segera! ” Begitulah telepon itu kumulai dan kuakhiri. Tidak perlu berdrama,  mengucapkan cinta dalam dusta. Seperti kataku kemarin , salah satu kesalahan mereka adalah terlalu baik padaku. Sejauh apapun aku melangkah , kebaikannya selalu men jamah . Siapa yang tidak tahu bahwa sudah menjadi tugas orang tua membiayai kehidupan anaknya ? I tu jika si anak bersikap manis , s edangkan aku ? S elalu memaksa, tidak ada basa-basi, tanpa memelas, dan parahnya tidak mengucapkan terimakasih. Itulah mengapa kusebut terlalu baik. “ Selamat pagi adekku sayang! Ingatkan, masih punya utang cerita samaku? ” Farhan si pengganggu telah datang membuat rusuh. “ Cowok yang kemarin ka u bilang udah ada kemajuan?” lanjutnya dengan nada yang sudah dipelankan, seolah-olah topik rah...

Putih yang menyamar hitam Chapter 2

Gambar
Ada yang harus berakhir ~Selagi j arak dan waktu masih berpihak , kunikmati saja puing yang masih tersisa ; sebelum semua benar-benar lenyap dan tinggal nostalgia~ *** Ini jauh lebih baik. Helaan napas berpadu menjadi satu kesatuan ucapan syukur. Aku telah meninggalkan suasana yang mengerikan, t empat di mana seorang gadis bodoh berusaha bertahan. Kesalahan mereka hanya karena memaksaku mencintai hal baru , l alu kesalahan selanjutnya ialah mereka terlalu baik padaku. Sejauh apapun kaki menghinda r , kebaikan mereka akan selalu menyambar . Ada seseorang yang mengatakan bulan dan bintang selalu hidup berdampingan. Saling berbagi cahaya untuk menerangi dan saling berbagi rasa untuk melengkapi. Bulan dan bintang memang selalu bersama setiap malam , t api di belahan bumi lain ; matahari sedang menerangi dan berusaha sempurna walau sendiri. Jika matahari merasa sedih , cahayanya akan sedikit lebih redup dari sebelumnya. Pernahkah bulan dan bintang berniat untuk menemui matahari ...

Putih yang menyamar hitam-Chapter1

Gambar
    Tanpa Cinta   ~ Aku tidak ingin mendengar apapun untuk hiburan , t erdiam sambil berusaha mencinta adalah langkah mencari aman~ Barangkali aku sudah kehilangan senyumanku sejak sepuluh tahun lalu. Barangkali juga saat itu aku telah kehilangan kebahagiaanku sepenuhnya. Aku sangat tidak menyukai tempat ini. Sudah sangat lama tapi aku tetap saja belum bisa menerima keadaan. Kepulan asap bisa menjadi lamunan yang panjang saat aku menatapnya. Rintik hujan bisa menjadi nanar bening di mataku. Terik siang bisa menjadi sayatan pisau pada perasaanku. Dan melihat daun yang selalu gugur aku sangat senang, setidaknya ada makhluk lain yang sedang menderita bersamaku. Bukan hal sulit ketika harus mengabaikan hal di sekitarku. Aku sungguh tidak menyukainya, mengapa harus repot-repot seolah menyukainya? Aku bukan musuh dalam selimut yang tersenyum di depan lalu menusuk dari belakang. Akan kukatakan jika aku ti...