Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

Putih yang menyamar Hitam-Quotes

Gambar
Kumpulan Quotes dari Novel ‘Putih yang menyamar Hitam’ oleh Senna Simbolon Terimakasih untuk Tuhan yang telah membantuku menyelesaikan novel pertamaku. Terimakasih untuk sahabat dan para teman dekat yang selalu bersedia membantuku dalam doa dan dukungan. Makasih untuk emia yang telah membantuku mengedit quotes ini. Hingga jadilah seperti ini. Dan terimakasih banyak untuk seluruh pembaca setia 'Putih yang menyamar Hitam' (PYMH). Semoga novel ini setidaknya membawa satu semangat untuk kalian menjalani hari. Terimasih tanpa kalian tulisan ini sungguh tidak berarti. I love you. Salam Penulis Senna Simbolon

Putih yang menyamar Hitam-Chapter 17

Gambar
Satu Level Lebih Spesial   ~ Perlakukan aku satu level lebih spesial ! Mungkin itu akan jadi bayaran setimpal~ *** Ketika hujan turun, awan gelap akan kembali cerah, tapi bukan berarti semua telah baik-baik saja. Semakin pekat warna hitam awan, maka air akan turun dengan berlebihan . Bumi harus berjuang menyerap muntahan dari kapas kelam menyedihkan. Bukan bumi keberatan , tapi pada satu waktu tugas ini akan memuakkan. Aku pun bisa muak dengan kepura-puraan. Aku melangkahkan kaki yang mantap, dengan hati yang kuat. Tempat yang dituju semakin dekat dan jantung mulai berdegup cepat . Lelaki itu sudah menungguku membawa warta. Raka berdiri sebagai sambut dan memberi senyum sebagai sapa, tapi tidak ada yang kupedulikan selain ingin menyampaikan keinginan. “ Loh kok dandananmu kucel gitu? B edak tidak rata , i kat rambut juga dari karet belacan. Rindu banget ya sama aku? Kenapa enggak minta dijemput aja sih?” Seolah hal buruk tidak akan terjadi, kicauannya te...

Putih yang menyamar Hitam-Chapter 16

Gambar
 Sahabat Rasa Pacar   ~Sebelum rasa ini muncul kepermukaan, aku harus membabat semua habis-habisan. Aku juga manusia, yang berusaha menghindari luka~ *** Aku kembali membuka lembaran lalu membawa imajinasi mengitari tawa, tangis, dan p erasaan lainnya . Ketika lembaran tawa yang terbuka, mulut ini juga ikut tertawa. Jika lembar tangis yang terbuka maka wajah mengekspresikan kesedihan mendalam. Rasanya seperti sedang bercermin ke masa lampau. Sambil terus mencari jawaban untuk hati, kunikmati setiap kenangan di dalam. Kenangan bersama Raka di buku harian yang entah sejak kapan mulai kutuliskan.  “ Cie ada yang lagi jatuh cinta. Senyam-senyum pula,” sambar Bibi yang mendapatiku di kamar. “Menurut Bibi persahabatan Nesta dengan Raka gimana?” tanyaku tanpa berpikir respons yang akan didapat. “ Dari kemarin ‘kan udah Bibi bilang kau jangan terlalu sering jalan sama Raka, karena apa? Karena berhubungan dengan lawan jenis yang udah pacar hanya akan memb...

Putih yang menyamar Hitam-Chapter 15

Gambar
Kukendalikan para Lelaki   ~Saat ini Raka sedang bekerja, tapi kejadian yang lalu membuatku trauma. Hadir para lelaki memang tergolong tiba-tiba; termasuk Bang Depo juga Raka~ *** “Terus kau setuju aja gitu! ?” Gema tidak habis pikir dengan segala curhatanku tentang Raka. Sekarang kakinya melangkah seolah ia setrika yang sedang bekerja. Lalu ia berhenti dan menatapku dengan gawat. “K au harus s uruh Raka p utusin pacarnya ! ” Aku mendongak agar Gema mengulangi kalimatnya, aku masih berharap salah tangkap. “Untuk apa?” Aku coba mencari tahu maksud yang terselubung. “ Astaga Nest! Goblok kok masih dipelihara sih? Raka itu egois, kau disuruhnya jauhin Bang Depo, tapi dia masih pacaran sama cewek lain. Emang kau punya alibi yang kuat buat jauhin Bang Depo ?” Gema membuat bahuku terguncang, seolah aku sedang tidak sadar. “Enggak.” Perkataannya jadi sulit kucerna karena pusingnya kepala, jadi kujawab sekenanya. “ T erserah kau lah Nest , mau buat penawaran dengan Raka atau jauhi...

Putih yang menyamar Hitam-Chapter 14

Gambar
Pasangan Pesta   ~ M eski tanpa bicara, malam dan pagi saling mengerti kapan harus pergi. Bagi mereka, t idak perlu saling bersama untuk bisa menjaga siklus hidup~ *** “ Kalau kau diajak ke pesta pernikahan, itu berarti kau dijadikan pasangan.” Penjelasan Gema membuat aku sedikit tak percaya. “Omong kosong kalau kalian bilang cuma sahabatan!” lanjutnya mempertegas ucapan. “ Persahabatan kami itu konsisten, mutlak dan tidak bisa diganggu gugat. Sudalah cepat ka sih aku saran pakaian,” paksaku pada Gema yang mulai menggaruk kepala yang tidak gatal dan aku tidak ingin lagi menggunakan busana gagal. “ He’eh cuman sahabatan,” sahut Siska yang sibuk dengan cemilan di mulutnya, kami hanya menggeleng dan kembali pada pembahasan. “ Saran aku pakai gaun aja, tapi jangan yang heboh-heboh amat. Terus nanti tambahkan usapan pelembab, bedak tabur, dan liptint . Alismu enggak usah diapa-apain, udah bagus soalnya. Tapi ingat, jangan berlebihan! Yang nikah bukan kau! Punya nggak ? Perlu dipinjamk...