TEMAN CERITA

“Jadi karena sering diperlakukan begitu, aku enggak mau lagi_.” Mulut bungkam karena otak memperintah jangan lanjutkan. “Enggak mau lagi apa?” Sora bertanya penuh selidik. “Kok tiba-tiba diam sih!? Ada masalah?” lanjutnya lagi. “Ra, kayaknya aku harus pulang sekarang!” Aku berdiri, meletakkan uang seratus ribu di meja, meraih tas dan beranjak meninggalkan Sora dalam posisi kebingungan. “Lan, Lani mau ke mana!?” Teriakan yang cukup kencang tidak membuat langkah terhenti, beberapa orang di restaurant memandang ke arah kami, tapi aku sungguh tidak peduli. Sudah cukup malam ini, saatnya untuk pergi. Bukan sekali dua kali dan aku masih saja jatuh di momen yang sama. Apa sulitnya membungkam mulut sendiri? Apa sulitnya menyimpan cerita dalam memori? Tak semua hal perlu dibagikan, tidak semua pendengar yang baik akan merespons dengan baik. Namun, menjadi pendiam bukanlah karakter yang mudah untuk diperankan. Berbagi kisah membuat hati merasa nyaman dan lega, seolah ada beban yang hil...