JANUARI DAN PRAKTIK RESOLUSI

     By Senna Simbolon     


    HALO SOBAT! Apakah kamu orang yang selalu membuat resolusi atau hanya membiarkan hidup berjalan tanpa perencanaan?

Awal atau menjelang tahun baru, kata ‘resolusi’ akan menjadi topik perbincangan hangat di kalangan masyarakat, terutama pada orang-orang dalam usia produktif. Resolusi merupakan rencana capaian yang akan dikejar dalam kurun waktu tertentu; biasanya setahun. Penerapan resolusi tidak hanya berbatas pada kehidupan pribadi seseorang, tapi juga sering diterapkan pada suatu organisasi, keluarga, bahkan pemerintahan.

          Perlu dipahami, bahwa resolusi tidak sesederhana pengertiannya. Mungkin beberapa orang berpikir bahwa resolusi tidak ada bedanya dengan keinginan atau harapan (wish list). Pada kenyataannya, resolusi mengarah pada sesuatu yang lebih kompleks, terarah, sistematik, dan merupakan kemantapan hati. Selain itu, resolusi juga harus disertai proses evaluasi pada waktu-waktu tertentu secara bertahap.

          Dikatakan kompleks karena resolusi harus memiliki komponen minimum, yaitu: target spesifik, alasan, tujuan, detail waktu pelaksanaan, dan detail pelaksanaan. Komponen minimum ini akan menjadi langkah awal untuk memaksimalkan segala upaya demi tercapainya tujuan. Berikut contoh tabel sederhana sebuah resolusi tahunan agar teman-teman dapat membedakannya dengan harapan/keinginan masing-masing.

WISH LIST 2024

1

Hidup sehat dan rajin olahraga

2

Mampu mengelola keuangan

3

Naik Jabatan

4

Lulus CPNS

5

Bahagia dan tidak overthinking lagi

           

RESOLUSI 2024

Tujuan

Target spesifik

Alasan/why?

Waktu Pelaksanaan

Detail Pelaksanaan

Menjaga pola hidup sehat

1.        Lingkar pinggang berkurang 10 cm

2.        Olahraga rutin, min 20x sebulan

3.        Mengurangi konsumsi minuman manis (hanya boleh 2 kali sebulan)

4.        Makan-makanan begizi

5.        Tidur 7-8 jam perhari

 

Belakangan berat badan saya bertambah dengan pesat, mudah lelah, dan tidak bugar. Untuk itu saya perlu memperhatikan kesehatan fisik, sebelum penyakit menyerang perlahan.

Untuk dijalankan setiap hari

1.        Naik kendaraan umum diganti dengan jalan kaki. (30 menit berjalan dihitung sebagai olahraga)

2.        Membawa botol minum ke mana pun pergi.

3.        Mengganti sumber karbohidrat dengan kentang, jagung, umbi, beras shirataki.

4.        Sarapan buah dan memenuhi asupan sayur.

5.        Meninggalkan pekerjaan dan mematikan ponsel ketika jam sudah di angka 10 pm.

Hidup Produktif dan bermanfaat

1.        Minimal baca 1 buku/bulan

2.        Rutin saat teduh

3.        Mempelajari 1 skill baru, yaitu bahasa Inggris. Dianggap berhasil jika berhasil meraih nilai TOELF min 400.

Mengalami hidup yang begitu-begitu saja, tidak ada kemajuan, dan mengalami krisis pengetahuan.

1.        Setiap hari

2.        Setiap hari

3.        3x dalam seminggu

1.        Membeli buku dengan topik yang disukai dan membacanya 30 menit/hari. Gunakan waktu kosong seperti saat di kendaraan umum/setelah makan siang.

2.        Memasang alarm di jam 5 am. Menaruh alarm jauh dari tempat tidur untuk menghindari drama mematikan alarm dan malah tidur lagi.

3.        Mengumpulkan materi, menyediakan waktu 1 jam fokus untuk belajar di setiap pertemuan. Atau paling bagus jika ikut kursus berbayar.

Tentu setelah memperhatikan tabel yang saya berikan, sekarang kamu sudah bisa membedakannya. Mungkin bagi kamu, membuat tabel perencanaan seperti itu sangat memakan waktu dan merepotkan. Namun yang perlu kamu sadari adalah, tujuan dengan pola terstruktur akan membantu dalam meningkatkan keberhasilan. Kamu juga akan lebih mudah melakukan evaluasi terkait detail pelaksanaan. Jika di akhir bulan didapati ternyata kamu kurang cocok dengan langkah-langkah di detail pelaksanaan, kamu bisa segera merubahnya. Dengan begitu, ke depannya kamu masih punya waktu untuk membuat resolusimu sukses.

Kamu bisa melihat sosial media orang-orang di awal tahun ini yang penuh dengan produktivitas, pola hidup sehat, dan lain sebagainya. Kamu mungkin iri karena belum bisa seperti mereka, atau kamu bisa saja berbangga diri karena menjadi bagian dari mereka. Biar saya tanyakan satu hal, seberapa yakin kamu pelaksanaan resolusi itu akan konsisten sampai akhir tahun? Seberapa yakin kamu bahwa ini bukan sekadar semangat awal (panas-panas tai ayam) belaka?

Untuk ketidakyakinanmu tersebut, berikut beberapa tips agar kamu tetap bisa konsisten:

1.    Awali penyusunan resolusi dengan meminta bimbingan Sang Kuasa. Tentu saja tanpa bantuan-Nya, kita tidak akan pernah bisa apa-apa.

2.    Buatlah resolusi sederhana yang masuk akal. Resolusi tidak melulu tentang sesuatu yang besar. Kita tidak perlu berfokus pada capaian-capaian orang lain, kita punya porsi tersendiri. Satu-satunya manusia yang paham kamu adalah dirimu sendiri.

3. Jangan terlalu banyak membuat resolusi. Hal tersebut akan membuatmu kelelahan dan malah akan menyerah di tengah jalan. Sedikit saja, agar kamu bisa usahakan dengan maksimal.

4.    Tuliskan update kerja keras/prosesmu pada buku harian, pada laptop, atau kamu bisa mempostingnya di sosial media. Tidak perlu malu, hal ini akan cukup membantu, di mana kamu akan lebih disibukkan untuk menganalisis kegiatan diri sendiri daripada kegiatan orang lain yang biasanya lebih ‘WOW’ di mata kita.

5.    Lakukan evaluasi rutin minimal 1-2 kali dalam sebulan agar kamu dapat memilah cara-cara yang lebih cocok untuk diterapkan ke diri sendiri.

6.    Menghargai usaha dan kerja keras diri sendiri. Semisalnya, di awal memulai olahraga, saya sudah menargetkan minimal 30 menit/hari. Pada kenyataannya di awal-awal saya hanya mampu 20 menit saja. Saya akan tetap menghitungnya berhasil dan berjanji untuk meningkatkan lebih lagi. Alhasil, sekarang saya sudah bisa olahraga di kisaran 30-50 menit. Jangan dengan sengaja mematikan semangatmu hanya karena usaha yang dilakukan belum mencapai target. Semua hanya tentang usaha yang berujung terbiasa.

7.    Ingatlah satu hal, bahwa setiap orang memiliki kepribadian, fisik, kesibukan, dan tujuan yang berbeda. Langkah atau cara yang diterapkan, bisa saja hanya berhasil pada si A, tapi tidak denganmu. Untuk itu, berdamailah, temukan cara terbaik untuk diri sendiri.

8.    Buatlah hasil laporan harian, mingguan, dan bulanan kegiatanmu. Hal ini dapat memacu semangat yang lebih tinggi lagi untuk konsisten. Usahakan laporan tersebut dapat dilihat secara jelas, misalnya dengan persentasi angka.

9.    Jangan lupa memberikan reward sederhana ketika berhasil mencapai tujuan tiap bulannya. Self reward tidak akan berakhir sia-sia dan memiliki kejelasan arah. Begitu pun dengan hukuman, berikan hukuman sederhana, tapi bermanfaat, dan taati hukuman tersebut. Misalnya kalau tidak mencapai target, maka kamu tidak boleh makan mie instan selama sebulan atau tidak boleh mengkonsumsi kopi jenis apapun sebulan ke depan. Selain sederhana, ini juga akan membantu kamu hidup sehat.

Berikut saya berikan link menuju google sheet milik saya pribadi, agar teman-teman sekalian bisa coba untuk menerapkannya. Barangkali ini cocok dengan kamu. Ini merupakan tabel evaluasi dan penilaian produktivitas saya. Teman-teman bisa menyalinnya dan memodifikasi sesuai kebutuhan.

 TABEL EVALUASI HARIAN DAN BULANAN RESOLUSI KAMU

 

Berikut ini gambar dari beberapa resolusi saya pada bulan Januari. Memang ada beberapa yang belum tercapai, tapi tidak apa-apa, ini akan membuat saya lebih semangat lagi ke depannya.


    Untuk tanya-tanya lebih lebih lanjut terkait google sheet, teman-teman bisa bertanya langsung, memberi komentar pada blog ini, atau mengirim pesan lewat Instagram @sennasimbolon

 

PERTANYAAN SEPUTAR RESOLUSI

1.    Apakah memulai resolusi baiknya awal tahun? Apakah jika sudah di bulan Februari atau bulan selanjutnya tidak bisa membuat resolusi lagi?

 

Answer: Menurut saya pribadi, resolusi bisa dibuat kapanpun, tidak ada tuntutan harus awal atau pertengahan tahun. Namun yang pasti, buatlah sesegera mungkin, jangan menunda-nunda hal baik untuk dikerjakan. Waktu terus berjalan, jika tidak ingin tertinggal, ikutlah berjalan. Jika kamu membaca ini di bulan September sekalipun, kamu bisa merencanakan resolusimu sebelum tahun berganti. Paling tidak Oktober-Desember kamu telah berkembang.

 

2.    Berapa banyak tujuan/goals yang harus dibuat agar dapat disebut resolusi?

 

Answer: Satu tujuan saja sudah merupakan resolusi, yang menjadikan itu pantas disebut resolusi adalah hasil dan proses yang akan merubah kehidupanmu jadi lebih baik dari sebelumnya.

 

3.    Apakah resolusi harus selalu hal besar? Misalnya berhasil masuk universitas negeri, dapat beasiswa, dan naik jabatan?

 

Answer: Tidak sama sekali. Resolusi bisa saja hal sederhana, tapi merupakan aspek penting untuk kamu usahakan keberhasilannya. Buatlah resolusi sesuai kebutuhanmu, bukan berdasarkan kehidupan orang di sekitarmu. Misalnya, memiliki resolusi untuk memiliki kebiasaan baik dengan membaca buku minimal 30 menit/hari. Selama kamu konsisten dan berhasil sampai akhir, kamu patut berbangga diri dan merayakannya.


    Jika kamu memiliki pertanyaan lain seputar resolusi, silahkan tinggalkan komentar atau dm ke Instagram @sennasimbolon


See you, terima kasih telah membaca dan semoga berhasil dalam resolusi barumu! 😊

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Natal Berantai judul "Indahnya Natal di Hatiku"

Putih yang menyamar hitam-Chapter1

KehendakMu Baik-Evi Zai (Lirik lagu + motivasi rohani)