Ngucapin Natal ke Diri Sendiri?
Ngucapin
Natal ke Diri Sendiri?
Hai
(your name), udah ngucapin selamat Natal ke siapa aja
tahun ini? Berapa banyak harapan baik yang telah kamu sampaikan ke orang-orang?
Hemm… cukup banyak juga ya. Kalau
boleh tahu, harapan apa aja yang kamu panjatkan? Semoga bahagia? Semoga dalam
perlindungan Tuhan? Semoga dihampiri damai sejahterah Natal? Semoga semakin
bertumbuh dalam Kristus? Atau harapan baik lainnya? Coba sebutkan! Wah ternyata
kamu orang yang sangat pedulian yah…
Sebentar lagi Natal akan berakhir untuk tahu 2020. Banyak
kebaikan yang kamu lakukan untuk orang-orang. Kata-kata positifmu, sedikit
banyak pasti menjadi kebahagiaan orang yang mendapatkan. Bisa jadi, kalimat
yang kamu kirimkan membuat beliau merasakan Natal hidup di jiwanya.
Oh, kamu juga mendapat ucapan selamat Natal balik? Dapat
kalimat-kalimat pengharapan juga ya? Gimana? Gimana? Setelah mendapat ucapan
tersebut, kamu merasa ada yang berbeda tidak? Apa rasanya sangat menggugah
jiwa? Atau malah datar seperti langkah yang tak terarah? Apakah Natal kali ini
membawa suka, duka atau malah biasa saja? Apa kamu sudah berdoa pada Putra
Natal? Apa saja yang kamu doakan? Orang-orang yang kamu sayang? Keadaan tahun
2021 yang akan datang? Planning untuk
masa depan?
Udah berdoa untuk hati kamu belum? Udah ucapin Natal ke
diri sendiri belum? Loh ngapain ngucapin selamat Natal ke diri sendiri? Emang perlu?
Listen to me!!!
(Your name), coba sebutkan 5 orang yang paling kamu
sayang? Terus 4 orang yang akan selalu kamu utamakan? 3 orang yang paling
banyak membantumu? 2 orang yang selalu menerima kamu apa adanya? Dan satu orang
yang ingin kamu ucapkan terima kasih? Apa dari semua pertanyaan tersebut kamu
ada menyebutkan namamu? Kalau ada that’s
good. Lalu diurutan berapa kamu posisikan namamu? Jika yang pertama, its good. Namun, jika bukan yang pertama
kamu sudah salah melangkah. Jika tidak ada sama sekali, kamu perlu membaharui
diri. Ubah minset-mu! Why? Karena pada dasarnya segala sesuatu
harus dimulai dari dirimu sendiri.
(Your name),
kamu harus bisa sayang ke diri sendiri dulu baru ke orang lain. Harusnya kamu
senangin diri sendiri dulu baru orang lain, kamu harus memberi pujian dan
semangat ke diri sendiri dulu baru orang lain. Kamu harus utamain hatimu dulu,
baru orang lain. Bukan bermaksdu menyuruhmu melakukan segala sesuatu
berdasarkan inginmu saja, tapi perlakukan dirimu sebaik mungkin. Perlakukan
hatimu seistimewa mungkin. Hal itu akan terpancar ke orang-orang di sekitar.
Ucapin selamat Natal ke diri dulu, baru ke orang-orang. Buat harapan dan doa
terbaik dulu untuk diri sendiri baru ke orang-orang. Ingat (Your name), bahwa kamu bisa membuat dunia lebih baik,
ketika jiwa dan hatimu sudah baik. Kamu bisa membantu orang-orang pulih dan
bangkit, ketika jiwa dan hatimu sudah merasakan bahagia dan pulih terlebih
dahulu.
Yuk!
Mulai dari sekarang utamin diri sendiri dulu. Utamain tanpa membuat orang lain
merasa terasing dan tidak dipeduliin. Semangat ya!!
“Hai (Your name), terima kasih ya
sudah berjuang keras selama ini. Terima kasih selalu ada, terima kasih selalu
kuat dan tak pernah letih berjuang. Semangat ya, kalau nanti kita berhasil
lewatin tahun ini dengan baik, aku janji bakalan ngasih apresiasi. Mau apa?
Beli makanan favoritmu, jalan-jalan, atau menikmati waktu dengan tenang? Kamu
tinggal pilih dan sebutkan dan akan kukabullkan! Janji! Bay the way, selamat Natal ya (your name), semoga damai dan
kasih Kristus mendiami jiwamu. I love
you, I love my self. Ganbatte!”
Selamat Natal ya dari admin sastradankarya.blogspot.com ! :)
Komentar
Posting Komentar