Puisi-Langit Oranye
Langit
Oranye
Senna Simbolon
Daun tanaman mulai layu
dan menguning
Gugur perlahan menuju
tanah yang telah kering
Angin menyapu semua
perasaan yang telah hening
Rupanya harapan seorang
gadis pun ikut bergeming
Langit oranye semakin terkesan gelap
Burung-burung pun malah
berimigrasi mengibaskan sayap
Mungkin ikut juga
kehilangan harap
Seolah menyerah menjadi
langkah yang mantab
Tentang waktu yang akan
datang lusa, gadis itu tak pernah ingin tahu
Baginya itu hanya
sebuah harapan palsu, mungkin saja akan tanpa temu
Sebab lusa adalah musim
dingin yang akan menggidik pilu
Dan tak pernah mampu
menjanjikan sebuah candu
Gadis itu mengeluarkan
lukisan kecil tentang musim sendu
Sama seperti musim yang
kini menuntutnya menunggu
Ia tersenyum sambil
mengusap lukisan dengan rindu
“September akhir telah
datang sayangku, tidakkah kau mau menjanjikan sebuah temu? Ahhh tidak…tidak…kau
masih saja suka bergurau. Bagaimana kalau aku menunggu di bawah langit oranye
sepanjang hidupku? Rasanya lebih baik daripada untuk sekadar berharap pun aku tak
lagi mampu.”
Komentar
Posting Komentar