Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2023

Putih yang menyamar Hitam-Chapter 32 (END)

Gambar
  Tingkat Kehidupan   ~Aku akan menangis ketika aku lelah. Bukan untuk menunjukkan aku lemah, apalagi mendorongku agar menyerah. Aku akan menangis untuk meyakinkan hati bahwa aku bisa. Bisa mengatasi semua~ *** Satu persatu masalah pun akhirnya selesai. Bukan berarti takkan ada lagi persoalan yang akan menghampiri. Aku hanya merasa senang telah mampu bersikap dewasa untuk semua kejadian yang menimpa. Ini akan menjadi bekalku untuk memecahkan tantangan baru yang telah menanti di ujung waktu. Cepat atau lambat satu demi satu akan datang lagi, menguji lagi, memberi kesulitan lagi dan kemenangan akan kuraih. Hidup bukanlah tentang bagaimana aku bahagia tanpa adanya derita. Hidup adalah kemampuan menghadapi kepahitan yang mendera. Rasa bangga karena ternyata aku telah melewati semua. Sekarang aku sungguh paham. Menangis memang tidak akan mengubah apapun, tapi mampu memberikan kelegaan. Aku akan menangis ketika aku lelah. Bukan untuk menunjukkan aku lemah, apalagi mendor...

Putih yang menyamar Hitam-Chapter 31

Gambar
  Penobatan Sahabat   ~Keadaanku jauh lebih baik, setelah ia memilih untuk tidak berbalik~ *** Sekitar lima bulan setelah perjumpaan dengan Bunda (08 Maret 2020). “Aku sudah kembali dan tidak akan pergi lagi!” “Aku tidak berharap kau selalu menetap. Lakukan apa yang ingin kau lakukan! Aku sudah cukup dewasa untuk menghargai setiap keputusan.” Aku tersenyum memberi tahu isi hatiku. “ Drama Queen ,” ejek Siska karena kata-kata kami yang terlalu serius. “Udah deh, enggak usah ikut campur!” bentak Gema. Masih sama seperti yang dulu, perang mulut akhirnya dimulai.   Saat memperhatikan mereka dengan perasaan haru, getaran di ponselku   berkali-kali minta diladeni. Ternyata pesan dari teman spesial di zaman SMA. Aku membalas dengan singkat karena ingin quality time dengan sahabat. Ia akan mengerti karena pertemuan ini sangat penting bagi kami. *** Sekitar lima bulan lalu (28 September 2019).      “Ternyata aku masih secantik yang ...

Putih yang menyamar Hitam-Chapter 30

Gambar
  The Choice   ~Mengikhlaskan adalah cara paling ampuh untuk berdamai dengan diri sendiri. Bukankah dendam adalah cara tercepat untuk bunuh diri?~ *** Berbagai persiapan telah selesai dengan matang. Liptint dan pensil alis yang tergores tipis memberikan kesan natural dan semua begitu sempurna. Kuhela napas sebanyak dua kali saat layar ponsel mulai disusupi pesan masuk dan sebuah panggilan yang tidak berniat kuberi jawab. Segera kumasukkan ponsel ke dalam tas sandang kecil, mengunci kamar dan melangkah pasti ke arah teras. Ini demi memantapkan hati. “Apa kau sudah menunggu lama?” Pita suara coba membuka percakapan pertama. Kukenakan flat shoes berwarna coklat gelap dan segera berdiri lalu mengusap celana jeans yang mungkin tertempel beberapa butiran debu. “Baru nyampe kok,” ujarnya dari atas sepeda motor. Kuambil posisi diboncengan, semoga saja jantungku tidak berdebar terlalu keras. Itu bahaya bila telinganya mendengar. Karena sudah tidak sabar meluncur, Raka ...

Putih yang menyamar Hitam-Chapter 29

Gambar
  More Time   ~Setiap manusia akan berubah seiring berjalannya waktu. Begitu juga denganku, boneka kelinci hanya bagianku dari masa lalu~ *** Setelah mengantin pakaian, tampaklah lutut yang lecet dan berdarah. Sakit makin terasa kala terkena udara. Semakin kaku dan perih. Bibi mengambil air dan obat merah. Sementara sibuk dengan luka, kami meninggalkannya di ruang tengah. Bibi mulai menceritakan semua yang telah terjadi dengan rinci. Walau meringis, aku tetap mendengarkan dengan teliti. Perempuan yang dahulu aku panggil Bunda adalah jawaban dari semua penantian panjang. Tanpa sepengetahuanku, Bunda sering datang dan coba menemuiku di kampung. Mamah terus pada api kebencian yang menyala-nyala. Selalu saja Bunda terusir dengan paksa. Sedangkan Papah tentu lebih membela istri tercinta. Alfan menjadi saksi bisu dari setiap perjuangan Bunda untuk berjumpa denganku. Mamah semakin tidak memperdulikan apapun lagi. Di pikirannya, hanya bagaimana agar aku tetap tersembunyi. ...

Putih yang menyamar Hitam-Chapter 28

Gambar
  Jawaban Rindu   ~Orang yang selalu menghindar pasti punya rahasia yang tidak ingin diumbar~ *** Plakkk… “MAMAH STOP !!” Aku berlari menarik Mamah yang terlihat beringas membantai mangsa. Apa yang sedang terjadi kali ini? Kenapa Mamah bisa sampai di rumah Bibi? Siapa perempuan yang sedang menjadi akar keributan ini? Tatapan yang seolah pasrah, membawa tangisnya pecah tanpa berbuat apa-apa. Bahkan tamparan kasar tadi tidak membuat pita suara bekerja. Untuk menyaksikan inikah aku di sini? “Biar Nest, biar dia rasain sakit hati Mamah!!” semburnya menyala-nyala. “Aku kecewa Melani! Untuk apa kau bawa perempuan itu ke sini? UNTUK APA…!?” teriak Mamah pada Bibi, sambil terus berusaha meraih perempuan yang tadi ditampar. Mamah mulai ngos-ngosan setelah pertengkaran itu kuhentikan. Napas pun tersenggal, mata melotot serasa ingin keluar. Sudah seberapa jauh pertikaian ini terjadi? Mengapa Mamah bertingkah sangat sadis? “Aku hanya ingin Nesta tidak menderita lagi.” Pe...

Putih yang menyamar Hitam-Chapter 27

Gambar
   Kembalinya Bentuk Senyuman   ~Apa yang menjadi milikku akan tetap jadi milikku. Sejauh apapun ia pergi, suatu saat akan kembali~ *** “Nest, di depan ada yang nyariin, katanya temanmu,” ujar Kakak kos yang nongol dari pintu kamar. Aku sedang butuh udara segar, jadi kubuka pintu lebar-lebar. “Makasih Kak.” Aku bangkit dengan rasa semangat. Apakah sahabat tercinta sudah tidak marah? Mengapa tidak langsung masuk saja? Menjadi kikuk ‘kah? Sungguh tak pernah terduga, pertengkaran kecil menciptakan suasana berbeda. Semoga pertemuan menjadi solusi kembalinya suasana semula. Aku sangat senang, hingga keluar tanpa persiapan. Rambut masih acak-acakan, piama juga masih kugunakan. “Nesta itu cantik, pintar, jago masak, rajin nabung uang koin dan baik hati lagi. Siska yakin banyak laki-laki yang mengharapkan Nesta,” pujinya dengan bangga. “Jangan terlalu melebih-lebihkan!” kilahku yang masih menatap ke atas, tapi tak jelas. “Siska serius, Bang Depo salah satu bukti...